Langsung ke konten utama

9 Perbedaan Utama Kamera DSLR dengan Kamera Mirrorless

Kamera DSLR dan kamera Mirrorles
Perkembangan teknologi dalam kamera digital semakin hari semakin canggih. Di era kemunculannya, kamera digital single lens reflect (DSLR) menjadi idola berkat fitur-fitur yang melengkapinya.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, posisi kamera DSLR mulai digoyang oleh keberadaan kamera mirrorless.

Perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorless terletak pada keberadaan cermin. Di dalam DSLR terdapat sebuah cermin yang memantulkan gambar dari lensa ke arah viewfinder.


Sementara itu, pada kamera mirrorless, cermin tersebut ditiadakan. Gambar dari lensa langsung diterima oleh sensor. Untuk lebih jelasnya mari kita simak 9 perbedaan utama DSLR dengan kamera mirrorless berikut ini.

1. View Finder atau Jendela Bidik
Setiap kamera DSLR pasti akan punya jendela bidik yang umum disebut dengan Optical View Finder (OVF). Pada kamera mirrorless, fitur ini digantikan oleh Electronic View Finder (EVF).
Pengguna mirrorless akan melihat objek foto seperti apa adanya. Kelebihan EVF adalah kita bisa mengatur ulang gambar yang tampak di LCD agar menghasilkan foto yang sesuai keinginan.
Ketika memotret dengan menggunakan DSLR, Anda tidak akan tahu hasil foto seperti apa sebelum melihatnya di layar LCD. Untuk mirrorless hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.
Hasil foto yang didapat sesuai dengan yang dilihat di layar LCD. Tidak akan ada tebak-tebak buah manggis seperti ketika menggunakan DLSR. Terlebih, EVF pada mirrorless saat ini sudah jauh lebih baik dibanding dengan generasi mirrorless pertama.

2. Live Preview
Generasi awal kamera DSLR tidak dilengkapi dengan Live Preview. Fitur ini baru muncul pada kamera DSLR setelah kelahiran mirrorless yang memang langsung dilengkapi Live Preview sejak generasi pertamanya.
Sayangnya, fitur ini umumnya dimiliki DSLR tipe high-end. Untuk tipe entry user, belum ada produsen kamera digital yang menyediakannya.
Di sinilah letak perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorless. Fitur Live Preview langsung disematkan dalam setiap kamera mirrorless.
Namun, beberapa merek dan tipe mirrorless ada yang sulit mematikan simulasi eksposur yang merupakan bagian dari Live Preview.
Hal ini akan menjadi kendala ketika Anda akan menggunakan flash. Karena kamera akan mengukur cahaya yang ada di lingkungan, bukan flash. Hasil foto pun bisa berantakan ketika lupa mematikan fitur ini.

3. DSLR Lebih Besar dan Lebih Berat
Keberadaan cermin pada DSLR merupakan salah satu faktor yang membuat kamera jenis ini sulit didesain dalam bentuk yang ringkas.
Apalagi DSLR punya banyak tombol di body kamera yang tentu membutuhkan ruang yang mencukupi untuk menempatkan semua tombol. Ujungnya, body dan berat DSLR pun lebih besar dari mirrorless.
Kamera mirrorless bisa punya badan lebih kecil dan ringkas karena telah menghilangkan keberadaan cermin. Dengan tubuh yang ringkas dan bobot yang ringan, mirrorless menjadi teman menyenangkan saat dibawa bepergian.
Anda tidak akan terbebani oleh berat kamera saat melakukan travelling. Apalagi, fitur yang dimiliki tidak berbeda jauh dari kamera DLSR.

4. Baterai Mirrorless Lebih Cepat Habis
Kamera mirrorless juga punya kekurangan dibanding DLSR, terutama dalam hal baterai.
Dengan tubuh yang besar, DSLR bisa menggunakan baterai dengan kapasitas yang besar pula. Oleh karena itu, DSLR bisa memotret hingga seharian tanpa harus mengganti baterai.
Hal tersebut berbeda pada mirrorless. Desainnya yang ramping otomatis tidak bisa menyimpan baterai berukuran besar sehingga kapasitas baterai mirrorless pun lebih kecil.
Dampaknya, kamera mirrorless tidak bisa digunakan seharian tanpa membawa baterai cadangan. Satu baterai mirrorless rata-rata hanya bisa dipakai untuk mengambil foto sekitar 200-300 gambar saja.

5. Varian Lensa Mirrorless Belum Sebanyak DSLR
perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorles
Perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorless yang masih cukup terasa adalah dalam hal ketersediaan varian lensa.
Setiap merek DSLR pasti melengkapi produknya dengan sederet lensa. Dari mulai fish eye, lensa fix, hingga tele ratusan milimeter. Bahkan ada banyak lensa produksi pihak ketiga yang bisa diterapkan pada DSLR merek tertentu.
Beberapa produsen mirrorless saat ini memang sudah mulai banyak memproduksi lensa dengan varian yang berbeda. Namun, tetap belum sebanyak DSLR.
Olympus merupakan produsen mirrorless yang cukup serius menyediakan varian lensa untuk produksi mereka. Namun, itupun terbatas untuk level Pro atau Premium. Untuk mirrorless standar, Olympus pun belum menyediakan banyak varian lensa.

6. Image Stabilization
Baik DSLR maupun mirrorless sudah sama-sama memiliki fitur Image Stabilization. Fitur yang bisa mengamankan hasil jepretan Anda dari goyangan tangan ini umumnya disediakan DSLR pada lensa, bukan di dalam body.
Produsen DLSR seperti Canon dan Nikon memang menyematkan fitur ini di setiap lensa produksi mereka.
Inilah yang menjadi perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorless. Kamera Mirrorles justru memasang fitur antigoncangan ini di dalam body.
Anda harus mengaktifkan fitur ini terlebih dahulu sebelum melakukan pemotretan. Dengan demikian, gambar yang dihasilkan pun aman dari getaran yang bisa muncul dari tangan saat menggengam kamera.

7. Shutter Mirrorless Lebih Senyap
Ketiadaan cermin pada mirrorless membuat kamera jenis ini punya kelebihan yang tidak dimiliki DSLR. Setiap Anda menekan tombol shutter, maka akan ada pergerakan cermin di dalam badan kamera.
Pergerakan inilah yang menghasilkan suara yang cukup keras didengar orang di sekitarnya.
Mirrorless bisa memotret tanpa suara, karena tidak ada pergerakan cermin di dalam tubuhnya. Kalaupun ada suara, itu hanya efek yang sengaja dipasang untuk membuat kesan Anda telah mengambil foto.
Efek suara ini pun bisa Anda ubah menjadi moda senyap, seperti yang banyak diterapkan pada kamera ponsel.

8. Sensor
Mirrorless memang diciptakan dengan meringkas berbagai sensor dalam sebuah proses pengambilan gambar. Sejak melakukan pengukuran cahaya dan kemudian penguncian fokus, mirrorless menggunakan satu sensor utama.
Sementara DSLR menggunakan sejumlah sensor berbeda, terpisah dari sensor utama, hanya untuk mengambil satu gambar saja. Itulah kenapa body DSLR sulit untuk dibuat lebih ringkas.
Saat generasi awal mirrorless, sensor yang dimiliki masih kalah jauh dibanding DSLR. Namun, belakangan sejumlah produsen kamera digital sudah mulai menyeimbangkan langkah mirrorless dengan DSLR.
Di antaranya dengan menanamkan sensor fullframe pada Mirrosless tipe high-end. Seperti yang dimiliki Sony A7 dan A7R. Hal ini akan meningkatkan kualitas gambar Mirroless.

9. Harga Mirrorless Relatif Lebih Murah
Di awal kemunculannya, harga mirrorless memang lebih murah dibanding DSLR. Namun, belakangan untuk mirrorless kategori high-end sudah masuk kategori mahal.
Bahkan sebuah mirrorless tipe high-end dijual lebih mahal dari kamera DSLR entry level. Tapi memang jika sama-sama dibandingkan dengan DSLR tipe high-end, mirrorless tetap lebih murah.
Setelah membaca perbedaan kamera DSLR dengan kamera mirrorless di tulisan ini, Anda pasti sudah mulai lebih paham tentang dua jenis kamera ini. Pasti ada kelebihan dan kekurangan dari tiap jenis kamera.
Apa pun jenis kamera yang dipilih, pastikan memang sesuai dengan kebutuhan. Tidak perlu memaksakan membeli kamera DSLR jika ternyata kebutuhan Anda sudah terpenuhi oleh kamera mirrorless. Namun, untuk menjadi fotografer profesional, Anda tetap butuh DSLR menggantung di bahu Anda.


Sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Animasi Pemukiman di Jepang

Pada sketsa diatas menceritakan suasana asri dan indah disuatu Pemukiman, tidak banyak polusi dan udara yang masih bersih dari polusi dan sampah daripada perkotaan lainnya, dan suasana yang damai tidak ruwet seperti di Indonesia.

Pengertian Design Grafis dan Review 5 Software Design Animasi

PENGERTIAN DESIGN GRAFIS DAN REVIEW 5 SOFTWARE DESIGN ANIMASI PENGERTIAN DESIGN GRAFIS           Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar sebagai media penyampaiannya. Dalam desain grafis juga semua elemen seperti teks, bentuk, tabel dan sebagainya diangap sebagai sebuah gambar, karena hal tersebut merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang tersembunyi. REVIEW: 5 SOFTWARE DESIGN ANIMASI 1.       Poser Pro Poser Pro adalah aplikasi pencipta karakter dan animasi menggunakan konten untuk grafis professional, illustrator, animator, dan desainer, Posser pro sudah menjadi software animasi yang paling disukai selama 20 tahun terakhir. Poser Pro termasuk alat penciptaan karakter 3D yang kuat termasuk pakaian pas, morph penciptaan sasaran, alat pemetaan berat badan, jaringan rendering dan koleksi penuh poser 10 fitur, tetapi dalam aplikasi 64 - bit asli. terdapat beberapa kekurangan dan keunggulan da

10 Tips Foto Portrait dari Google

TIPS FOTO POTRAIT MENGGUNAKAN SMARTPHONE Meski cuma punya satu kamera belakang, duo Google Pixel 2 dan Pixel 2 XL punya mode portrait yang bisa diandalkan. Untuk memaksimalkan mode tersebut, Google pun memberi 10 tips untuk mengambil foto portrait. Meski sebenarnya tips ini ditujukan untuk para pengguna Pixel 2, sebenarnya tips ini juga bisa diterapkan di ponsel lain.