Langsung ke konten utama

PEMUDA DAN SOSIALISASI

NAMA  : RAFIQ MALIQUL FIKRI
NPM      : 15116953
KELAS  : 1 KA 26


       1.      Pengertian Pemuda

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a.       Kemurnian idealismenya
b.       Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.       Semangat pengabdiannya
d.       Sepontanitas dan dinamikanya 
e.       Inovasi dan kreativitasnya 
f.        Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g.       Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadian yang mandiri
h.       Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakannya dengan kenyataan yang ada

Pada generasi ini mempunyai permasalahan-permasalahan yang sangat variatif, di mana jika permasalahan ini tidak dapat diatasi dengan cara proporsional maka pemuda akan kehilangan fungsinya sebagai penerus pembangunan bangsa.

Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi yang melekat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia. Oleh karena itu berbagai potensi positif yang dimiliki generasi muda ini harus digarap, dalam artian bahwa pengembangan dan pembinaannya hendaknya harus sesuai dengan asas, arah dan tujuan pengenbangan dan pembinaan generasi muda di dalam jalur-jalur pembinaan yang tepat serta senantiasa bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional sebagaimana terkandung didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV.

   2.      Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda

Pola dasar pengembangan dan pembinaan Generasi Muda ditetapkan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari pola Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar sesuai dengan pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
            Pola Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda disusun berlandaskan:

a)       Landasan Idiil                    :   Pancasila
b)      Landasan Konstitusional     :   Undang Undang Dasar 1945
c)       Landasan Strategis              :   Garis-garis Besar Haluan Negara
d)      Landasan Historis               :   Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi 
    Kemerdekaan 17 Agustus 1945          
e)       Landasan Normatif             :   Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam 
    Masyarakat
Motivasi dasar Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda bertumpu pada stratergi pencapaian tujuan nasional. Seperti telah terkandung di dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV
Atas dasar kenyaraan di atas diperlukan penataan kehidupan pemuda karena pemuda perlu memaikan peranan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Hal tersebuk mengingat masa depan adalah milik generasi muda, namun disadari pula bahwa masa depan tidak berdiri sendiri. Oleh karena itu kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu dari Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda dalam memasuki masa yang akan dating.
Tanpa ikut sertanya generasi muda, pembangunan ini sulit berhasil bukam saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi yang lebih penting adalah kreatifitas dan kegairahan pemuda maka pembangunan bangsa kita dalam jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.
Dalam hal Pengembangan dan Pembinaan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:
a)       Generasi muda sebagai subyek Pengembangan dan Pembinaan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional
b)      Generasi muda sebagai obyek Pengembangan dan Pembinaan adalah mereka yang masih memerlukan pengembangan dan pembinaan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional

   3.      Masalah dan Potensi Generasi Muda

A.     Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a)       Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
b)      Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.
c)       Kurangnya lapangan kerja atau kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran atau setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya
d)      Menurunnya jiwa idealism, patriotism dan nasionalisme di kalangam masyarakat termasuk generasi muda
e)       Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika
Dalam rangka untuk mencegah permasalahan generasi muda tersebut memerlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subyek pembangunan
B.      Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah:
a)       Idealisme dan daya kritis

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka generasi muda dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru
b)      Sikap kemandirian dan disiplin murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakanannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada diri generasi muda, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki teggang rasa
c)       Patriotisme dan nasionalisme

Pemupukan rasa kebanggan, kecintaan dan turut serta memiliki bangsa dan negara di kalangan generasi muda perlu lebih digalakan, pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapannya untuk membela dan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman

   4.      Sosialisasi Pemuda

Sosialisasi adalah proses membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita perlu ketahui tentang sosialisasi, antara lain Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi

A.     Proses Sosialisasi
Istilah proses sosialisasi menunjukkan pada berbagai faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Proses sosialisasi dapat membuat seseorang menjadi tahu bagaimana dia betingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budaya sekitar. Dari proses tersebut, seseorang akan dapat menyesuaikan cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan lingkungan sekitar. Begitupun dengan norma dan aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat, tidak dating begitu saja ketika seseorang dilahirkan melainkan melalui proses sosialisasi

B.      Media Sosialisasi

v  Orang tua dan keluarga
v  Sekolah
v  Masyarakat
v  Teman bermain
v  Media Massa

C.     Tujuan Sosialisasi

v  Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat
v  Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
v  Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mengawas diri yang tepat

Contoh Kasus
                        1. Anak polisi jadi anggota geng motor Klewang
                        Anda tentu masih ingat kisah sadis geng motor Klewang di Pekanbaru,                           Riau. Ternyata, di antara anggota geng motor itu ada nama Rahmad                               (16), seorang anak anggota polisi warga Kota Pekanbaru, Riau. Dia                                 diduga sebagai pelaku kejahatan di jalanan seperti perampasan,                                       penganiayaan dan pengrusakan hingga pemerkosaan berhasil                                           ditangkap.
                        
                        2. Terlibat balapan liar
                        Kisah ini terjadi di Makassar pada 22 Oktober 2013 lalu. Polrestabes                             Makassar, waktu itu melakukan operasi pemberantasan geng motor dan                         balap liar di sepanjang Jalan Veteran. Dalam operasi itu, seorang anak                             dari Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andri Lilikai, dicokok karena                           diduga terlibat balap liar itu.
     
                        Tak terima anaknya digaruk, Andri pun protes dan tidak terima karena                           anaknya ditangkap. Mendapat protes, Kepala Bagian Operasional                                   (Kabag Ops) Polrestabes AKBP M Ridwan mengklaim bahwa operasi                           sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Polisi, kata                           dia, menangkap sejumlah pemuda sedang beraksi balap liar.

                        “Anak itu geng motor kan, dan terlibat balap liar. Kalau memang ada                             yang keberatan silakan melapor,” kata Ridwan, kepada wartawan, Senin                         (21/10).

                        Putra AKP Andri Lilikai yang terlibat balap liar itu bernama Reza                                   Andika (20). Dia dikabarkan mengalami luka di wajah, dan tulang                                 pergelangan tangan kirinya bergeser setelah dihantam menggunakan                               senjata api oleh petugas Brimob karena saat penangkapan dia berusaha                           kabur dari pengejaran petugas.

                        Saat kabur, Reza dan beberapa rekannya terperangkap di sebuah gang                             sempit, dan digiring bersama kendaraannya ke Polsekta Makassar.Saat                           tertangkap itulah, diduga anggota Brimob melakukan penganiayaan                               dengan memukul pakai popor senjata laras panjang kepada anak polisi                           tersebut.

                        Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru,                           Kompol Arief Fajar Satria dihubungi per telepon mengatakan, Rahmad                           juga diduga sebagai anggota kelompok geng motor yang selalu berbuat                           brutal.

                        Kompol Arief mengatakan, seorang anak anggota polisi ini juga masih                           berstatus pelajar di salah satu sekolah di Pekanbaru. “Dia kami jemput                           dari sekolahnya bersama tiga anggota geng motor lainnya,” kata Arief.

                        Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang                             Ginanjar mengaku telah mendapat laporan adanya seorang anggota                                 geng motor brutal yang ternyata anak seorang anggota polisi itu. “Kami                         tidak akan memilah-milah, kalau memang bersalah, maka akan                                       diberikan sanksi hukuman,” katanya.


Kesimpulan

            Pemuda marupakan penerus bangsa yang sangat penting dalam perkembangan suatu negara dan dengan didukung dengan proses sosialisasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas suatu bangsa. Dan proses penanaman jiwa patriotisme dan nasionalisme pada Generasi Muda atau Pemuda sebagai penerus bangsa. Dengan melakukan pengendalian masalah-masalah yang ada pada Generasi Muda, sepeti meningkatkan standart minimum pendidikan dan melakukan pengendalian lainnya

Refrensi dan Sumber:
v  “PEMUDA DAN SOSIALISASI”, Lokakarya Penyusunan Kumpulan Bahan Program Bahan Mata Kuliah ISD, Universitas Brawid jaya, Malang, Januari 1985. Arief Budiman
v  “SOSIOLOGI UNTUK MASYARAKAT INDONESIA”, Prisma No. 8 LP3ES. Hasan Shadely
v  “PEMUDA DAN PERUBAHAN SOCIAL”, LP3ES Jakarta, 1974. Abudillah Taufik
v  “KRISIS SOSIALISASI POLITIK”, Majalah Mahasiswa, No. 32 Tahun VI, November 1982. Bayo Ala Andre
v  “ILMU SOSIAL DASAR”, Akademi Presindo, 1985. Widjaja
v  “MKDU ILMU SOSIAL DASAR”, Gunadarma, Januari 1997. Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk, Quadrata

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Animasi Pemukiman di Jepang

Pada sketsa diatas menceritakan suasana asri dan indah disuatu Pemukiman, tidak banyak polusi dan udara yang masih bersih dari polusi dan sampah daripada perkotaan lainnya, dan suasana yang damai tidak ruwet seperti di Indonesia.

Pengertian Design Grafis dan Review 5 Software Design Animasi

PENGERTIAN DESIGN GRAFIS DAN REVIEW 5 SOFTWARE DESIGN ANIMASI PENGERTIAN DESIGN GRAFIS           Desain grafis merupakan suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar sebagai media penyampaiannya. Dalam desain grafis juga semua elemen seperti teks, bentuk, tabel dan sebagainya diangap sebagai sebuah gambar, karena hal tersebut merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang tersembunyi. REVIEW: 5 SOFTWARE DESIGN ANIMASI 1.       Poser Pro Poser Pro adalah aplikasi pencipta karakter dan animasi menggunakan konten untuk grafis professional, illustrator, animator, dan desainer, Posser pro sudah menjadi software animasi yang paling disukai selama 20 tahun terakhir. Poser Pro termasuk alat penciptaan karakter 3D yang kuat termasuk pakaian pas, morph penciptaan sasaran, alat pemetaan berat badan, jaringan rendering dan koleksi penuh poser 10 fitur, tetapi dalam aplikasi 64 - bit asli. terdapat beberapa kekurangan dan keunggulan da

Perbedaan Laptop, Notebook dan Netbook

Ternyata banyak masyarakat yang masih keliru dengan istilah Notebook dan Netbook di Indonesia. Ada yang mengatakan kalau Netbook adalah Laptop, atau bahkan sebaliknya. Pada jaman sekarang, komputer seperti sudah menjadi barang yang wajib dimiliki oleh setiap orang karena tuntutan produktivitas atau kegiatan sehari-hari. Hanya saja, kita perlu tau apa perbedaan mendasar antara Notebook, Netbook, dan Laptop. Perbedaan Notebook, Netbook, dan Laptop NAMA (Notebook, Netbook dan Laptop) Notebook, Netbook dan Laptop bukanlah satu nama yang sama. Ketiga nama tersebut berasal dari Bahasa Inggris, terutama Laptop. Banyak yang mengira bahwa laptop berasal dari Bahasa Indonesia, padahal, Bahasa Indonesia dari laptop adalah Komputer Jinjing. Hanya saja, karena pemanggilan nama laptop lebih familiar dan sudah lama dikenal, maka nama tersebut masih digunakan sebagai pemanggilan seluruh Komputer Portableyang ada. UKURAN (6-13, 13,1-18, 18+) Perlu kita ketahui, yang disebut Netboo